Memburu Lailatul Qodar
Kamis, 14 Mei 2020 atau 21 Ramadhan 1441 Hijriyah merupakan sepuluh malam ketiga di bulan pernuh berkah untuk umat muslim. Muslimin muslimat di dunia mendambakan dan memburu malam spesial bernama Lailatul Qadar.
Dalam Al-Qur’an, Lailatul Qodar disebut sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Artinya, suatu amal kebaikan berlipat-lipat nilainya bila dilakukan di malam istimewa itu dibanding malam-malam biasa. Seperti dilansir Laman nu.or.id
Meski begitu, tak ada kepastian tentang kapan persisnya Lailatul Qodar tiba. Al-Qur’an dan hadits pun tak menjelaskan tentang hal itu. Hakikat hari atau tanggal terjadinya malam itu tetaplah menjadi misteri. Kondisi ini menyimpan hikmah, salah satunya agar semua orang tekun beribadah sepanjang Ramadhan tanpa mesti terikat waktu tertentu.
Namun demikian, Rasulullah memberi semacam kisi-kisi tentang kapan datangnya Lailatul Qodar. Pesan itu tampak dari hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim yang memerintahkan umat Islam berburu Lailatul Qadar pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan. Masih dilansir dari Laman nu.or.id Rasulullah meningkatkan intensitas ibadah malam hari pada sepuluh hari terakhir itu, bahkan tak segan membangunkan keluarganya.
Hadits lain yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dari Aisyah Rodliyallahu ‘Anha mengatakan, “Carilah Lailatul Qodar itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan).”
Lailatul Qodar sebagai pengalaman spiritual juga pernah dirasakan oleh para sahabat Nabi. Ibnu Umar mengaku bermimpi sebagaimana mimpi-mimpi sahabat lain bahwa malam tersebut terjadi pada tujuh hari terakhir.
Kapan Malam Lailatul Qodar?
Awal Ramadhan 1441 Hijriah ini jatuh pada hari Jumat, 24 April 2020, berdasar ikhbar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ataupun ketetapan Pemerintah melalui Kementerian Agama. Meski dalam aturan penghitungan kalender qomariyah, 1 Ramadhan sudah masuk sejak Kamis malam, umat Islam di Tanah Air memulai puasa pada fajar Jumat esok harinya.
Bila mengacu pada kaidah Imam al-Ghazali dalam menerka jatuhnya Lailatul Qadar, maka kita akan jumpai dua kesimpulan yang berbeda, tergantung rujukan mana yang kita gunakan. Dengan demikian Lailatul Qodar pada bulan Ramadhan 1441 Hijriah ini jatuh pada:
- Malam ke-27 atau Selasa malam, 19 Mei 2020, merujuk pada kaidah Imam al-Ghazali versi pertama sebagaimana dijelaskan kitab I’anatuth Thalibin dan Hasyiyah al-Jamal.
- Malam ke-29 atau Kamis malam, 21 Mei 2020, merujuk pada kaidah Imam al-Ghazali versi kedua sebagaimana dijelaskan kitab Hasyiyah al-Bajuri.
Tentang hakikat kepastian kebenarannya, jawaban terbaiknya adalah wallahu a’lam (hanya Allah yang paling tahu).
Karena itu, walaupun titik pusat konsentrasi qiyam ramadhan dan ibadah kita boleh diarahkan sesuai dengan kaidah tersebut, para ulama menyarankan untuk terus mencari malam yang penuh kemuliaan itu di malam atau tanggal apa saja. Pada malam ganjil, pada malam-malam sepuluh hari terakhir, dan terutama pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir.
Amalan Lailatul Qodar
Rosulullah memberi teladan dalam beribadah menyambut Lailatul Qodar. Ragam ibadah tentu sangat luas, mulai dari shalat malam, membaca Al-Qur’an, aktif di majelis ilmu, dzikir, hingga membaca doa-doa tertentu.
Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar menjelaskan, ada bacaan dzikir yang sangat dianjurkan di malam Lailatul Qadar. Ia meriwayatkan dari sanad yang shahih dalam kitab at-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan lain-lain bahwa Sayyidah Aisyah pernah berkata, “Wahai Rasulullah, andaikan aku mengetahui Lailatul Qodar, apa yang bagus aku baca?”
Rasulullah menjawab, “Bacalah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa‘fu ‘anni” yang artinya, (Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, maka ampunilah aku).”
Dalam pandangan Imam As-Syafi’i, amalan ini sebaiknya tidak hanya dilakukan di malam hari saja, tapi juga diperbanyak siang hari. Pasalnya, ia sangat menyukai melakukan amalan ini di siang hari, sebagaimana kesungguhannya di malam hari.