Siapa bilang jika stroke hanya bisa terjadi pada orang-orang yang sudah berumur saja? Kejadian akhir-akhir ini membuktikan bahwa stroke dapat terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak-anak muda.
Ada banyak kasus stroke yang ditemui belakangan ini yang membuktikan bahwa stroke juga bisa menyerang pasien dengan usia yang muda. Bahkan stroke dianggap sebagai penyakit yang menjadi penyebab utama tingginya angka kematian di Indonesia yang diakibatkan oleh penyakit non-infeksi.
Penelitian dari Kementrian Kesehatan akhir-akhir ini menyebutkan bahwa tingkat terjadinya stroke pada masyarakat Indonesia sudah berubah dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Seperti dilansir Website Perempuan.
Jika dahulu stroke hanya menyerang penduduk Indonesia dengan umur 55 tahun keatas, sekarang stroke juga berpotensi menyerang warga dengan umur 35 tahun keatas.
Hal ini menunjukkan adanya perbedaan antara kondisi kesehatan generasi lama dan generasi sekarang. Perbedaan ini berkaitan juga dengan pola dan gaya hidup yang berbeda pula antara kedua generasi ini.
Generasi sekarang cenderung memiliki pola hidup yang tidak sehat, sehingga lebih rentan terserang penyakit. Kebanyakan anak muda jaman sekarang lebih suka menghabiskan waktu luang di malam hari dengan pergi ke diskotik dibandingkan dengan tidur di rumah.
Kebiasaan ini diperparah dengan penggunaan narkoba, kebiasaan meminum alkohol dan merokok serta konsumsi obat perangsang. Ditambah lagi mereka tidak mengimbangi pola hidup yang seperti ini dengan olahraga secara teratur dan makan makanan yang sehat.
Gaya hidup seperti inilah yang kemudian meningkatkan resiko stroke menjadi lebih besar dibandingkan pada mereka yang memiliki pola hidup sehat.
Sebenarnya, potensi untuk terserang stroke pada usia muda dapat diminimalisir dengan beberapa cara.
· Yang pertama adalah melalui pendidikan. Pendidikan yang dimaksud disini bukan hanya pendidikan secara formal, tetapi juga pendidikan dalam lingkungan keluarga.
Tanamkan pendidikan moral dan etika sejak kecil, sehingga mereka tidak akan tertarik untuk mencoba merokok, minum alkohol atau pergi ke diskotik.
Pendidikan formal dan non-formal yang baik juga dapat membantu anak untuk mengontrol amarah. Anak-anak tidak akan menjadi cepat marah, sehingga resiko stroke dapat dikurangi.
· Kedua, atur pola makan yang sehat. Hindari terlalu sering makan makanan berlemak seperti makanan cepat saji untuk mencegah tingginya angka kolesterol. Perbanyak makan sayuran dan buah-buahan segar serta imbangi dengan melakukan olahraga yang teratur.
Dengan menerapkan pola hidup yang sehat seperti ini, diharapkan resiko untuk terserang stroke dapat semakin mengecil.