Elon Musk Lupa Hadiah Natal, Jalan Kaki Di Tengah Badai Salju Untuk Cari Bunga

Kisah Elon Musk Lupa Hadiah Natal: Cerita Tentang Cinta dan Ketidaksempurnaan

Elon Musk, yang dikenal dengan usaha ambisius dan etos kerja yang tak kenal lelah, pernah berada dalam situasi yang sangat manusiawi: dia lupa membeli hadiah Natal untuk istrinya. Momen yang menghangatkan hati dan penuh ketidaksempurnaan ini dibagikan oleh Talulah Riley, mantan istri Musk dan seorang aktris asal Inggris, dalam The Elon Musk Show, sebuah dokumenter BBC tahun 2022 yang menggali sisi pribadi pengusaha teknologi tersebut.

Natal Bersalju di Boulder, Colorado

Pada saat itu, pasangan ini tinggal di Boulder, Colorado, yang dikelilingi oleh “salju yang sangat banyak,” kenang Riley. Musim liburan telah tiba, tetapi satu detail penting terlupakan oleh Musk—hadiah untuk istrinya. Ketika menyadari kelalaian tersebut, Musk tidak mencoba menyembunyikannya. Sebaliknya, dia mengaku, “Bukan berarti aku tidak mencintaimu – aku sangat, sangat mencintaimu. Hanya saja otakku meledak.”

Bagi kebanyakan orang, ini mungkin menjadi akhir dari cerita—hadiah yang terlewat, permintaan maaf, mungkin janji untuk menebusnya nanti. Namun Musk, seperti yang dijelaskan Riley, tidak menyelesaikan masalah dengan cara konvensional. Malam itu, dia menghilang tanpa kata-kata.

Mencari Bunga Tanpa Alas Kaki di Salju

Dua jam kemudian, Musk kembali, dengan kaos dan celana pendek yang basah kuyup, kaki telanjangnya merah karena dingin. Dia telah pergi ke tengah badai salju di Colorado, berjalan melewati Boulder untuk mencari dan memilih bunga. “Dia kembali dengan seikat bunga kecil,” kata Riley, “dan dia bilang, ‘Aku hanya ingin menunjukkan betapa aku mencintaimu.’”

Gestur tersebut, meskipun terkesan dadakan, mencerminkan sisi Musk yang menurut Riley sering disalahpahami. Meskipun persona publiknya kadang terlihat dingin atau tidak berperasaan, Riley menggambarkannya sebagai sosok yang sangat emosional. “Orang-orang mengira dia tidak punya perasaan dan dingin,” jelasnya, “tapi itu sangat jauh dari kenyataan.” Selama masa ini, Riley menjelaskan bahwa Musk sedang berada dalam “stres yang luar biasa” dan dia khawatir Musk akan mengalami serangan jantung. “Aku terus berpikir, Tuhan, aku harus menjaga pria ini tetap hidup,” tambahnya.

Perjuangan Ekstrem Musk dan Emosi yang Dalam

Musk juga pernah berbicara terbuka tentang perjuangan ekstrem yang dia hadapi selama masa-masa awal Tesla, bahkan mengingat saat dia hampir mengalami gangguan saraf pada 2008. Ketika Tesla kesulitan bertahun-tahun kemudian, pada 2012, Musk sudah memiliki kesepakatan verbal untuk menjual perusahaan kepada Google, namun berhasil membatalkannya. Riley membagikan anekdot lain tentang Musk, menggambarkan pendekatannya yang unik terhadap kehidupan dan hubungan.

Momen Video Roket di Kamar Hotel

Pada awal masa pacaran mereka, Musk mengundang Riley ke kamar hotelnya—bukan untuk apa yang dia anggap sebagai gestur romantis, tetapi untuk menunjukkan video roket. “Kami masuk ke kamar hotelnya dan dia hanya menunjukkan video roket,” kata Riley sambil tertawa.

Cinta yang Tak Biasa

Pasangan ini menikah dua kali, dari 2010 hingga 2012 dan dari 2013 hingga 2016. Meskipun mereka bercerai, Riley tidak menyimpan dendam. Dia menggambarkan Musk sebagai “teman hebat” dan seseorang yang memiliki kapasitas tak tertandingi untuk merasakan emosi secara mendalam.

Hubungan yang Tidak Biasa

Cerita tentang hadiah Natal ini hanya salah satu momen dari hubungan yang sama sekali tidak biasa. Musk mungkin melupakan sebuah liburan sesekali, tetapi ketika itu terjadi, dia bersedia berjalan tanpa alas kaki di salju untuk memperbaikinya. Gestur ini, meskipun kecil, menggambarkan banyak hal tentang lapisan-lapisan lebih dalam dari seorang pria yang sering dilihat melalui lensa inovasi dan teknologi, namun didorong oleh kapasitas emosional yang mendalam yang sering kali tidak terlihat. Cerita Elon Musk lupa hadiah Natal ini mungkin bisa menginspirasi kamu.