Januarisman Runtuwene atau yang lebih dikenal dengan nama Aris harus kembali ke jalanan untuk mengamen, demi menghidupi anak dan istrinya.
Setelah menyabet gelar juara dalam ajang pencarian bakat, Indonesian Idol musim kelima 2008, kehidupan Aris seolah berubah 180 derajat.
Popularitas yang ia dapat sekejab sirna begitu saja. Dan kini pria berusia 29 tahun ini harus kembali ke jalanan untuk mengamen, demi menghidupi anak dan istrinya.
“Sekarang memang ngamen ke jalan dari siang sampai malam. Apalagi sejak sistem kereta berubah, jadi palingan ngamen di terminal sama lesehan,” kata Aris dikutip Dream.
Aris sadar dulu namanya dielu-elukan masyarakat. Wajahnya tak pernah absen di layar televisi. Tapi minim pengetahuan pada industri hiburan membuatnya tak bisa menjaga karir dan perlahan-lahan mulai terlupakan.
Begitu tak ‘laku’ lagi, kalah dengan para pendatang, Aris mengaku kebingungan. Namun ia mencoba bersabar, sembari menjalani dengan ikhlas. Membuat jauh rasa gensi, pilihan mengamen pun ia lakoni lagi.
Ia mengaku penghasilan dari ngamen jika ramai bisa mencapai Rp 300 ribu. Aries mengaku sempat tiga tahun kontrak sama Sony BMG, tapi begitu kontraknya habis, nasibnya tak jelas.
“Saat di Idol diberikan album, bahkan juga ada mobil. Cuma mobilnya dijual lagi karena pajaknya mahal, jadi sekarang pakai motor aja lah,” ujar Aris.
Aris mengaku tak malu untuk bernyanyi di terminal. Ia justru merasa beruntung wajahnya sudah dikenal banyak orang. Dulu sebelum terkenal, Aris memang berprofesi sebagai pengamen jalanan.