Mau Mengeluh, tapi Malu

Mau Mengeluh, tapi Mau

Hai teman-teman, gimana nih kabarnya? Sudah hari ke berapa #DiRumahAja? Apapun kegiatan kamu, entah itu kerja dari rumah, atau belajar dari rumah, mestinya kita bersyukuuur banget ya. Kenapa?

Kita lihat satu per satu ya, yang ngalamin kerja di rumah bilang: Bosen banget ih kerja di rumah, nggak bisa ketemu teman-teman, duh pengen hangout deh, mati gaya aku tuh!

Lalu dia yang masih harus kerja di luar rumah bilang: Enak banget ya yang bisa kerja dari rumah, beda banget sama aku yang tiap berangkat kerja kudu pake masker, was-was takut ketularan virus. Belum lagi pas sampai rumah ribet banget, harus langsung mandi sebelum menyentuh benda apapun yang ada di rumah. Pengen deh bisa kerja dari rumah.

Disisi lain, ada yang dirumahkan atau di-PHK dari tempat mereka bekerja. Apa yang mereka pikirkan? Mungkin mereka tidak akan memilih, tapi mau menjalani apapun yang penting ada penghasilan untuk menyambung hari esok. Mereka tidak akan mengeluhkan bosannya kerja dari rumah, atau was-wasnya masih harus kerja di luar rumah.

Ada lagi, mereka yang masih harus bekerja di luar rumah karena sangat bergantung dengan penghasilan harian. Pedagang Kaki Lima (PKL), pedagang asongan, atau ojek online (ojol).

PKL yang mulai lelah menunggu para pelanggan tak kunjung datang, pedagang asongan yang entah berapa kilometer mengayuh sepeda angin, dengan dagangan yang diletakkan di bagian belakangnya hanya terjual 3 buah, atau driver ojol yang terang-terangan ‘curhat’ hanya dapat keuntungan Rp 12.000 sehari. Padahal sebelum ada musibah COVID-19, ojol bisa saja dapat keuntungan Rp 100.000 sehari.

Jangan lupakan juga, apa yang dirasakan tenaga medis pada situasi seperti ini? Pernahkah mereka membayangkan melangkahkan kaki ke ruang isolasi yang sangat berbahaya itu? Hanya bisa pasrah dan berusaha sekuat tenaga disertai do’a untuk kesembuhan pasien, serta kesehatannya.

Siapa lagi?

Masih kurang juga?

Masih mengeluh juga?

Coba bayangkan bagaimana kondisi pasien positif COVID-19. Sakit tanpa ada keluarga yang menemani, nggak bisa merasakan nikmatnya makanan, atau bernafas lega karena terinfeksi virus. Apa yang mereka mau? Pastinya, sehat!

Bagaimana dengan kita yang masih diberi kesehatan, bisa merasakan manis, asam, asinnya makanan, nonton TV atau marathon Drama Korea, dan masih punya pekerjaan, nikmat banget ya?

Mulai sekarang kalau mau mengeluh malu nggak? Hehe.

Surabaya, 19 April 2020 19:52 WIB

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.