Fauzul Abadi atau akrab dikenal dengan nama Faul dikukuhkan sebagai juara Dangdut Academy Asia 5. Ia berhasil mengalahkan 34 kontestan lain yang berasal dari tujuh negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Timor Leste, Thailand dan Filipina.
Pada konser kemenangan, Faul berhadapan dengan Randa LIDA asal Indonesia dan Hannah Precillas asal Filipina. Berikut 10 potret Faul yang berhasil menang dan mendapatkan hadiah sebesar Rp 250 juta.
Mengenal Faul LIDA, pemenang Dangdut Academy Asia 5
- Fauzul Abadi (Faul) lahir di Bener Meriah, Aceh pada 25 Mei 1995.
- Merupakan juara Liga Dangdut Indonesia (LIDA) musim kedua pada awal 2019.
- Setelah menjadi juara LIDA musim kedua, Faul menjadi delegasi Indonesia untuk ajang Dangdut Academy Asia 5 dan berhasil menjadi juara.
- Selain jago menyanyi dangdut, Faul juga fasih bersholawat.
- Telah menyelesaikan pendidikan S2 Hospital Management di Universitas Muhamadiyah Jakarta
- Cinta Budaya, terutama tanah kelahirannya, Aceh.
- Pernah mendapatkan penghargaan Penampilan Terbaik dan Penyanyi terbaik pada ajang Foklore Festival yang diikuti oleh 15 negara di Okan University Instanbul Turki, bersama timnya.
- Faul juga menjadi Wakil 1 Bujang Gayo Kabupaten Bener Meriah Tahun 2018
Dua pesaing utamaya, Randa dari Indonesia meraih nilai 2698, dan peserta dari Filipina Hannah Prescillas dengan nilai 2692. Dewan juri berasal dari enam negara Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Timor Leste dan Philipina.
Atas prestasi itu, Faul memperoleh hadiah uang Rp 250 juta juga sebuah piala.
Awalnya Indosiar menyediakan Rp 200 juta untuk juara. “Tapi, tadi setelah melhat penampilan sang juara di konser kemenangan ini, kami bersepakat untuk menambah hadiah uang. Bonus Rp 50 juta, jadi Rp 250 juta untuk Faul,” papar Imam Sudjarwo, Direktur Utama Indosiar di atas panggung, seperti dikutip Tribun.
Malam itu, Faul tampil dua kali. Pertama ia membawakan lagu “Gulali” ciptaan H Rhoma Irama.
Seperti penampilan-penampilan sebelumnya, Faul selalu menyelipkan nuansa etnik dalam pertunjukannya itu, dengan dua lagu lokal Gayo dan dua tari Gayo dan tari Aceh.
Berkat Faul, sejumlah lagu-lagu etnik Gayo jadi terangkat ke permukaan, begitu juga dengan motif-motif kerawang Gayo dalam busana.
Tampil pada bagian kedua Faul duet dengan Rara yang dipuji sebagai pertunjukan penutup yang sempurna.
Hebat ya, nggak cuma bisa nyanyi merdu, tapi punya segudang prestasi. Sukses terus Faul LIDA!