Sinopsis Film Imperfect

Film Imperfect berkisah tentang Rara (diperankan Jessica Milla) yang tak peduli dengan ejekan orang lain, mengenai bentuk tubuhnya yang tidak proporsional. Bentuk tubuh Rara memang agak berbeda dengan ukuran seorang perempuan seusianya.

Dia sudah mendengarkan ejekan itu sejak kecil dan menjadi terbiasa. Rara sangat beruntung karena memiliki pacar seperti Dika (Reza Rahadian), yang mencintai dan menerima apa adanya. Dika menganggap Rara adalah sosok yang sempurna karena memiliki hati yang baik dan lembut.

Film Imperfect

Keadaan berubah ketika bos Rara (Dion Wiyoko) memintanya untuk memperbaiki penampilan jika ingin menduduki posisi manajer di kantornya. Bagi Rara ini adalah kesempatan besar, dia pun bertekad untuk menjadi perempuan kurus dan cantik seperti gambaran iklan di televisi. Seperti dilansir Laman Tirto.

Namun ternyata ada harga yang harus dibayar. Rara kehilangan orang-orang yang mencintainya. Sebab pada akhirnya, dia juga memiliki sikap yang sama dengan mereka yang pernah mengejeknya.

Film Imperfect ini berkisah tentang isu body shamming atau mengejek bentuk tubuh dan mencintai diri sendiri yang disampaikan melalui sebuah komedi.

Film ini merupakan karya Ernest Prakasa dan Meira Anastasia yang rilis mulai hari ini, Kamis 19 Desember 2019.

Ernest dan istrinya, Meira Anastasia, yang juga menulis skenario untuk Imperfect mampu membawa isu body shaming ini dengan gaya yang ringan, penuh celotehan dan tawa. Isu yang sensitif pun hadir dan membentuk sudut pandang baru bagi yang menyaksikannya.

Bagi Meira Anastasia, Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan adalah bentuk kritik bagi isu body shaming. Menurut Meira, melontarkan komentar negatif tentang bentuk atau ukuran tubuh seseorang di dunia nyata maupun media sosial adalah salah.

“Sekarang dengan hadirnya media sosial, seseorang begitu gampang membandingkan hidupnya dengan hidup orang lain. Padahal, lebih baik fokus mencari kebahagiaan di dalam diri, bukan karena komentar terhadap fisik dan penampilan,” kata Meira seperti dikutip Laman Republika.

Meira pernah menjadi korban ejekan terhadap bentuk tubuh atau penampilan. “Paling sering orang-orang komentar soal rambut. Ada lagi yang komentar soal alis. Tanya kenapa aku tidak sulam alis,” ucapnya.

Meira mengatakan waktu pertama kali dirinya dihujat, ia sangat merasa tidak percaya diri dengan dirinya sendiri. Ia juga tidak tahu harus berbuat apa. Namun karena sekarang ia sudah mengetahui dirinya sendiri, ia tidak terlalu cemas dengan sindiran warganet.

Ditegaskan Meira, mungkin maksud orang-orang tertentu hanya ingin berbicara basa-basi. Tetapi obrolan yang menyangkut pribadi dan emosional orang lain seharusnya tidak dijadikan topik. Ia mengatakan bahwa ranah komunikasi yang mereka lakukan bukanlah antara seseorang yang sudah mengenal lama dan dekat.

Body shaming merupakan isu sosial, bukanlah hanya dialami oleh perempuan. Laki-laki juga dapat mengalami hal tersebut. 

Nonton yuk!

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.