Tiap 26 Juni diperingati sebagai Hari Anti Narkotika Internasional (HANI).
Di Indonesia, peredaran narkoba sangat masif dan memprihatinkan meskipun kepolisian dan BNN sudah berkali-kali mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba. Pastikan keluarga terhindar dari narkoba, karena bahayanya sangat banyak:
Menurunkan kesadaran
Bahaya narkoba yang pertama adalah dapat menurunkan kesadaran penggunanya. Hal ini tentunya membuat pengguna narkoba kesulitan untuk melakukan aktivitas. Kesulitan untuk mengikuti pelajaran merupakan salah satu bahaya narkoba bagi pelajar. Jika dibiarkan tentunya akan berpengaruh pada kehidupannya secara keseluruhan.
Efek yang dirasakan bisa saja tidak hanya terjadi pada saat menggunakan narkoba, tapi masih bisa bertahan beberapa jam setelahnya. Pengguna narkoba cenderung kesulitan untuk fokus dan bermasalah dalam pengambilan keputusan.
Menyebabkan kecanduan
Pada dasarnya yang membuat narkoba menjadi sangat berbahaya adalah karena efek candu dari penggunaannya. Jika sudah mulai menggunakan narkoba, maka akan muncul terus keinginan untuk menggunakannya. Bahkan semakin lama dosis yang digunakan semakin tinggi.
Setelan menjadi pecandu, akan sangat sulit untuk berhenti menggunakannya. Rehabilitasi sangat dibutuhkan dan pengawasan ketat setelah rehabilitasi juga tidak kalah penting karena ada banyak sekali orang yang terjerumus kembali meskipun sebelumnya sudah menjalani rehabilitasi dan sempat terlepas dari kecanduan.
Dehidrasi
Dehidrasi ternyata juga merupakan bahaya narkoba. Kondisi ini disebabkan oleh defisit cairan dalam tubuh dan biasanya diikuti dengan ketidakseimbangan elektrolit. Dehidrasi tidak bisa dianggap sepele karena dapat memicu kondisi lainnya yang dapat membahayakan tubuh seperti hilang konsentasi, serangan panik, bahkan hingga kejang.
Kerusakan sel otak
Bahaya narkoba bagi generasi muda yang harus diwaspadai selanjutnya adalah dapat menyebabkan kerusakan sel otak. Dilansir Laman Doktersehat, beberapa jenis narkoba mengharuskan otak bekerja tidak sebagaimana mestinya. Narkoba jenis stimulan memaksa otak untuk bekerja lebih cepat, sedangkan jenis stimulan dapat menekan saraf pusat dan memaksa diri tenang,
Jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama, tentunya akan memicu perubahan pada sel otak dan saraf. Kerusakan pada saraf di otak akibat narkoba bisa menjadi permanen. Jika tidak permanen, butuh waktu pemulihannya juga tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Meningkatkan risiko berbagai penyakit
Narkoba dapat secara langsung memberikan efek pada tubuh. Bahaya narkoba bagi kesehatan dapat dirasakan secara langsung atau bisa juga baru muncul setelah penggunaan yang lama.
Beberapa kondisi yang paling umum terjadi akibat penggunaan narkoba adalah seperti gangguang irama jantung, gangguan paru-paru, dan hipertensi. Selain gangguan fisik, narkoba juga dapat mengganggu kesehatan mental.
Meningkatkan toleransi obat
Beberapa jenis narkoba merupakan obat yang masih digunakan dalam dunia medis. Penggunaan narkoba akan meningkatkan toleransi obat, sehingga jika zat tersebut digunakan sebagai obat, maka efektivitasnya untuk mengobati akan sangat jauh berkurang atau bahkan dapat hilang sama sekali.
Merusak kehidupan sosial
Tidak dapat dipungkuri bahwa salah satu bahaya narkoba bagi generasi muda adalah dapat merusak kehidupan sosialnya. Pengguna narkoba kemungkinan akan kesulitan mengontrol emosi dan mendapatkan banyak masalah akibat kecanduan yang dialaminya. Menjaga hubungan dengan orang-orang di sekitar pun lebih sulit dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu sendiri.
Pengguna narkoba juga berisiko untuk ditindak secara hukum karena memang penyalahgunaan narkoba merupakan sebuah pelanggaran hukum. Jika susah memasuki tahap ini, tentunya akan memberikan dampak pada kehidupan sosial pecandu tersebut.
Kematian
Selain dapat memicu berbagai penyakit, bahaya narkoba yang paling fatal adalah dapat menyebabkan kematian. Hal ini lah yang membuat kita tidak boleh mengabaikan bahaya narkoba bagi pelajar dan generasi muda. Jika dibiarkan, akan semakin banyak pemuda yang kehilangan masa depannya akibat penyalahgunaan narkoba.
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Pecandu narkoba berasal dari berbagai jenis usia, tapi 70% jumlahnya didominasi oleh usia produktif. Berdasarkan data BNN, 2016 lalu jumlah penggunan narkoba berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa mencapai lebih dari 27%.
Angka ini tentunya cukup meresahkan dan membuat kita tidak boleh mengabaikan bahaya narkoba bagi pelajar dan generasi muda. Jika tidak ingin terancam bahaya narkoba untuk generasi muda, maka sangat penting untuk memberikan pemahaman pada generasi muda tentang bahaya narkoba tersebut.
Banyak pengguna narkoba yang awalnya hanya coba-coba saja atau bahkan banyak juga yang terjerumus tanpa sengaja. Jika memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang narkoba, maka akan lebih kecil kemungkinan untuk terjerumus di dalamnya. Stop narkotika!