Mengapa Bayi Bau Harum dan Remaja Bau Keringat?

Pernah gak sih kamu mencium bau bayi yang lembut, harum, dan bikin kita pengen deket-deket terus? Sebaliknya, bau badan remaja yang sering kali basah oleh keringat kadang malah tercium lebih tajam dan kurang sedap. Lantas, kenapa sih ada perbedaan bau antara bayi dan remaja? Ternyata, jawabannya ada di senyawa kimia yang terkandung dalam keringat masing-masing kelompok usia ini.

Bau Badan Bayi yang Menenangkan

Bayi memang terkenal dengan bau yang khas dan menyenangkan. Salah satu alasan utama di balik ini adalah kondisi kulit bayi yang masih sangat murni dan belum terpapar banyak polusi, keringat berlebih, atau zat kimia dari lingkungan sekitar. Setelah bayi lahir, kulit mereka dilapisi oleh vernix caseosa, yakni lapisan lilin alami yang berfungsi melindungi kulit dari air ketuban selama di dalam rahim. Vernix ini juga memberikan aroma lembut yang khas pada bayi, dan bahkan setelah lapisan ini hilang, bau tersebut tetap ada dalam tubuh bayi.

Selain itu, bayi tidak menghasilkan banyak keringat atau sebum (minyak alami kulit), yang membuat kulit mereka tidak mudah berminyak atau berbau. Selain itu, kulit bayi cenderung lebih bersih karena jarang terpapar bahan kimia atau polusi lingkungan, yang biasanya bisa menyebabkan bau badan. Ini juga menjelaskan mengapa kita sering merasa nyaman dan rileks dengan bau bayi yang alami dan manis.

Perubahan Bau Badan Saat Pubertas

Mengapa Bayi Bau Harum

Sementara itu, ketika seseorang menginjak masa remaja, perubahan hormonal yang terjadi seiring dengan pubertas mulai mempengaruhi bau badan mereka. Dilansir Kompas, penelitian yang dilakukan oleh Helene Loos dari Friedrich Alexander University di Jerman, bersama bersama timnya, menunjukkan adanya perbedaan bau antara bayi dan remaja. Hal itu disebabkan oleh senyawa kimia yang terkandung dalam keringat masing-masing kelompok usia.

Selama masa pubertas, tubuh memproduksi senyawa-senyawa baru dalam jumlah yang lebih banyak, salah satunya adalah asam karboksilat, yang berbau seperti keju atau bahkan seperti bau kambing. Senyawa ini terkandung dalam keringat remaja, dan karena hormon yang meningkat, asam karboksilat ini diproduksi dalam konsentrasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan pada bayi. Inilah mengapa bau badan remaja sering kali lebih tajam dan lebih kuat dibandingkan bau tubuh bayi yang cenderung lebih lembut.

Faktor Lain Penyebab Bayi Bau Harum

Selain faktor hormonal, ada beberapa hal lain yang juga mempengaruhi perbedaan bau badan antara bayi dan remaja. Salah satunya adalah mikrobioma kulit. Kulit manusia dihuni oleh banyak mikroorganisme, seperti bakteri, yang berperan dalam mencerna keringat dan minyak alami tubuh. Pada bayi, mikrobioma kulit mereka masih dalam tahap perkembangan dan cenderung lebih “bersih”, sedangkan pada remaja, mikrobioma kulit telah berkembang dan dapat menghasilkan bau yang lebih kuat, terutama setelah keringat bercampur dengan bakteri di kulit.

Steroid juga berperan dalam perbedaan bau ini. Penelitian menunjukkan bahwa ada dua senyawa steroid yang ditemukan pada remaja, tetapi tidak ada pada bayi. Salah satunya memiliki bau yang mirip dengan cendana, sedangkan lainnya berbau seperti keringat atau bahkan seperti toilet umum. Senyawa-senyawa ini adalah hasil dari perubahan yang terjadi di tubuh remaja akibat meningkatnya produksi hormon saat pubertas.

Apa Pengaruhnya terhadap Interaksi Sosial?

Bau badan, meskipun sering dianggap sepele, ternyata memainkan peran penting dalam kehidupan sosial manusia. Bau badan dapat mempengaruhi bagaimana orang saling berinteraksi, terutama dalam hal ketertarikan dan kenyamanan sosial. Sebagai contoh, bayi dengan bau manis alami cenderung membuat orang di sekitarnya merasa nyaman, bahkan ada penelitian yang menunjukkan bahwa bau bayi dapat meningkatkan perasaan kasih sayang dan kedekatan. Sebaliknya, bau badan remaja, yang cenderung lebih kuat dan terkadang tidak sedap, dapat memengaruhi cara orang berinteraksi dengan mereka.

Namun, perlu dicatat bahwa meskipun perubahan bau badan ini alami, bukan berarti bau badan remaja harus selalu tidak sedap. Perawatan pribadi yang baik, seperti mandi teratur, memakai deodorant, dan menjaga kebersihan tubuh, sangat penting untuk mengurangi bau yang kurang sedap.

Dari Bau Bayi ke Bau Remaja

Bau Bayi Harum

Bau badan memang berubah seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuh seseorang. Pada bayi, bau yang alami dan harum lebih disebabkan oleh kulit yang masih “bersih” dan belum terpapar banyak zat kimia atau keringat berlebih. Sebaliknya, pada remaja, perubahan hormonal yang terjadi selama pubertas memengaruhi produksi keringat dan senyawa kimia lainnya, yang membuat bau badan mereka menjadi lebih kuat dan kadang tidak sedap.

Perbedaan bau badan ini adalah bagian dari proses alami yang terjadi dalam tubuh manusia. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa meskipun perbedaan bau badan ini cukup mencolok, kita sebaiknya lebih memahami bahwa perubahan ini adalah hal yang wajar, dan tetap menjaga kebersihan tubuh agar bau badan tetap segar dan nyaman.

Jadi, tidak perlu khawatir jika bau badan berubah seiring bertambahnya usia. Itu semua adalah bagian dari perjalanan hidup kita!