PT Bukalapak.com, salah satu pelopor e-commerce di Indonesia, membuat langkah besar dengan menghentikan penjualan barang fisik. Mulai 9 Februari 2025, Bukalapak tutup lapak dan akan berfokus sepenuhnya pada penjualan produk virtual seperti pulsa, token listrik, dan layanan digital lainnya.
Mengapa Bukalapak Mengambil Langkah Ini?
Keputusan ini diambil karena persaingan e-commerce yang semakin ketat di Indonesia. Pasar domestik kini dikuasai oleh pemain besar internasional seperti TikTok Shop, Shopee, dan Lazada. Bukalapak menghadapi tantangan besar untuk tetap relevan, terutama setelah IPO pada 2021, yang sempat menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.
Salah satu alasan lain adalah performa finansial perusahaan yang terus menurun. Pendapatan Bukalapak di kuartal ketiga 2024 turun 15%, dan saham perusahaan telah merosot hingga 86% sejak IPO.
Apa Artinya Bagi Pengguna Bukalapak?
- Mulai 9 Februari 2025, pengguna tidak lagi bisa membeli barang fisik di Bukalapak.
- Pembelian barang fisik yang belum diproses hingga awal Maret akan dibatalkan.
- Fokus Bukalapak kini hanya pada produk digital, seperti pembelian pulsa, token listrik, dan pembayaran layanan lainnya.
Pandangan Analis
Menurut Muhammad Farras Farhan, analis dari Samuel Sekuritas, langkah ini mencerminkan upaya Bukalapak untuk bertahan di tengah persaingan. “Ini adalah bentuk restrukturisasi besar-besaran agar mereka tetap hidup di pasar yang kompetitif,” katanya seperti dikutip Kontan.
Reaksi Pasar
Pengumuman ini langsung berdampak pada harga saham Bukalapak yang turun 7,4% sebelum akhirnya sedikit pulih. Meski begitu, langkah ini juga dianggap sebagai peluang bagi perusahaan untuk lebih fokus pada keunggulan di sektor digital.
Fokus ke Produk Virtual
Dengan mengubah fokus ke produk virtual, Bukalapak berharap dapat memperkuat posisinya di pasar digital Indonesia. Namun, langkah ini juga menandai tantangan besar bagi perusahaan untuk mempertahankan kepercayaan pengguna dan investor.
Bagi pelanggan yang sering membeli barang fisik di Bukalapak, kini harus beralih ke platform lain. Di sisi lain, pengguna yang membutuhkan layanan digital bisa tetap mengandalkan Bukalapak.
Bagaimana pendapat kamu tentang langkah besar ini? Apakah menurut kamu Bukalapak bisa bangkit kembali?
Bukalapak tutup lapak