Korea Selatan Cabut Darurat Militer
Pada dini hari tanggal 4 Desember, Majelis Nasional Korea Selatan mengesahkan resolusi yang meminta pencabutan undang-undang darurat militer. Setelah itu, puluhan tentara yang sebelumnya masuk ke gedung utama Majelis Nasional mulai mundur.
Namun, beberapa tentara masih berjaga di sekitar area Majelis Nasional. Mereka terlihat menunggu instruksi selanjutnya, dengan sebagian dari mereka sudah meletakkan perlengkapan. Seorang pejabat Majelis Nasional mencoba bertanya kepada salah satu tentara, “Apakah kamu membawa peluru tajam? Siapa komandanmu?” tetapi tentara tersebut tidak menjawab.
Sorakan Warga di Luar Majelis Nasional
Di luar gedung, warga yang telah menunggu lama menyambut kabar pemerintah Korea Selatan cabut darurat militer ini dengan sorakan. Mereka meneriakkan slogan seperti:
- “Jangan remehkan rakyat,”
- “Hidup Korea Selatan,”
- “Yoon Suk Yeol, turun dari jabatan!”
Sorakan ini menunjukkan kebahagiaan mereka atas pencabutan undang-undang darurat militer, sekaligus kekecewaan terhadap pemerintahan saat ini.
Komentar Warga di Media Sosial
Kabar ini juga memicu berbagai reaksi dari masyarakat di media sosial. Berikut beberapa tanggapan mereka:
- “Malam yang berat untuk semua pihak. Tentara hanya melakukan tugas karena tidak ada pilihan lain.”
- “Kenapa presiden menangani situasi besar seperti ini dengan sembrono? Sangat mengecewakan.”
- “Jam segini, mungkin yang demo cuma serikat pekerja, haha.”
- “Darurat militer ini seharusnya jadi kesempatan untuk menghapus kekuatan pro-Korea Utara! Sekarang mereka malah makin berani!”
- “Kenapa tentara terlihat seperti disalahkan? Mereka cuma menjalankan perintah.”
- “Kenapa mereka tidak mempersiapkan diri? Ini memalukan.”
- “Presiden Yoon sudah selesai. Impeachment tidak bisa dihindari.”
- “Ini seperti Presiden Yoon bertaruh nyawa. Kalau berhasil, dia jadi pahlawan. Tapi sekarang, dia gagal.”
Masa Depan Pemerintahan Yoon Suk Yeol
Kegagalan ini membuat posisi Presiden Yoon Suk Yeol semakin sulit. Banyak yang percaya bahwa ia akan segera dimakzulkan karena kehilangan dukungan rakyat. Langkah mendeklarasikan darurat militer tanpa rencana yang jelas dianggap sebagai keputusan berisiko yang akhirnya justru memperburuk situasi politik di Korea Selatan.
Kini, semua mata tertuju pada langkah pemerintah selanjutnya dan bagaimana negara ini akan melewati masa krisis ini.