Apakah kulitmu pernah berubah menjadi kemerahan serta mengalami peradangan? Lalu kamu bertanya – tanya apakah mengalami reaksi alergi atau memang memiliki kulit yang sensitif? Hampir kebanyakan orang masih belum memahami apa itu kulit sensitif atau kulit yang mengalami alergi. Wajar saja karena terdapat beberapa kemiripan sehingga sulit untuk membedakannya.
Kulit Sensitif
Kulit sensitif sangat erat kaitannya dengan iritasi. Kulit sensitif atau kulit yang mengalami sensitivitas adalah reaksi terhadap suatu zat yang terpapar pada kulit secara berlebihan dari efek samping normal yang dihasilkan oleh zat itu. Misalnya, pada produk skin care mengandung alpha arbutin untuk mencerahkan wajah, jika diberikan pada dosis yang terlalu tinggi, misalnya di atas 3%, maka kulitmu bisa mengalami iritasi. Kondisi ini tidak melibatkan respons imun secara langsung yang ditandai dengan adanya pelepasan antibodi seperti halnya pada alergi.
Terlalu sering mengganti produk kecantikan juga bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya iritasi pada kulit. Bahan kimia aktif yang berulang kali dipaparkan pada kulit akan melemahkan daya tahan lapisan terluar permukaan kulit dan mengembangkan peradangan dan kerusakan pada permukaan kulit. Bentuk iritasi yang biasanya muncul pada kulit biasanya kemerahan, gatal, rasa terbakar, dan bahkan melepuh. Jika reaksi alergi dapat menyebabkan gejala pada permukaan kulit muncul di berbagai area tubuh, iritasi yang terjadi pada kulit sensitif biasanya hanya muncul pada area kulit dimana terjadi kontak dengan zat pengiritasi yang terkandung di dalam suatu produk.
Kulit Alergi
Alergi pada dasarnya adalah reaksi abnormal yang ditunjukkan oleh seseorang terhadap suatu zat yang biasanya tidak menyebabkan reaksi pada kebanyakan orang lain. Alergen khas yang menyebabkan reaksi alergi dapat ditemukan pada tanaman, wewangian, kosmetik, dan logam (seperti nikel dalam perhiasan). Zat ini biasanya disebut dengan alergen. Jika kamu alergi terhadap suatu zat dan terpapar olehnya, sistem kekebalan tubuh kamu akan bereaksi dan melepaskan antibodi yang disebut dengan Immunoglobulin E (IgE). Antibodi ini bermigrasi ke sel-sel tubuh dan menyebabkannya melepaskan bahan kimia inflamasi yang disebut dengan histamin. Nah, respon histamin inilah yang menghasilkan gejala alergi yang secara umum ditunjukkan dengan kulit yang memerah dan bengkak, mata berair, batuk, serta rasa gatal di beberapa bagian tubuh.
Gejala Alergi yang Biasanya Dialami:
Biasanya, Sahabat Fimela akan mengalami gejala alergi beberapa jam bahkan beberapa menit setelah melakukan kontak dengan alergen, hingga pada akhirnya tubuhmu menunjukkan respon histamin. Gejala-gejala alergi kulit seperti yang telah disebutkan di atas mungkin tidak selalu muncul pada area kulit yang langsung terkena alergen. Reaksi alergi bisa terjadi di mana kamu mungkin memiliki kontak dengan alergen potensial selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum tubuh kamu tiba-tiba bereaksi terhadapnya.
Umumnya, gejala alergi akan memburuk di setiap paparan berikutnya pada alergen tersebut sehingga seseorang akan diperingatkan oleh dokter untuk menghindari alergen tertentu setelah didiagnosa.Beberapa gejala umum yang dikaitkan dengan alergi adalah gejala dermatologis seperti eksim dan gatal-gatal, masalah pernapasan, dan syok. Gejala-gejala ini dapat muncul segera, atau dalam beberapa jam, tergantung pada jenis alergi dan beratnya respon sistem kekebalan tubuh.
Menghadapi Kulit Alergi dan Kulit Sensitif:
Jika sering mengalami alergi, Sahabat Fimela harus menemukan penyebab alergi dan berhenti menggunakan produk yang mengandung alergen tersebut. Tes tempel atau patch test mungkin diperlukan untuk mengetahui alergimu. Untuk kulit yang sensitif, gunakan produk kecantikan yang lembut dan dibuat khusus untuk kulit sensitif serta diformulasikan dengan bahan anti-iritasi.
Dilansir Fimela, beberapa zat yang umum ditemukan pada produk kecantikan, baik produk kosmetik dan produk skin care, yang bisa dihindari karena bisa memicu baik reaksi alergi dan iritasi kulit adalah kandungan pada sunscreen, seperti octinoxate, benzophenones, dan oxybenzone, produk pembersih yang mengandung sulfat kuat, seperti sodium lauryl sulfate (SLS), bahan pengawet, seperti paraben (methyl, ethyl, propyl, butyl, benzyl), serta wewangian apapun. Selain itu, jika kamu adalah pemiliki kulit sensitif, hindarilah terpapar kondisi cuaca yang terlalu ekstrem karena kulit sensitif bisa memburuk keadaannya apabila terpapar udara yang terlalu panas maupun dingin.