Meski sejumlah kategori busana Calvin Klein laris dan populer di pasaran, pihaknya akan menutup lini ready-to-wear. Sebagai gantinya, merek asal Amerika Serikat itu akan lebih fokus pada kategori denim dan pakaian dalam. Kedua kategori ini sendiri sebenarnya tidak diproduksi secara langsung oleh Calvin Klein. Melainkan melalui pihak ketiga.
Dikutip dari Fimela, sebanyak 50 karyawan di kantor New York dan Milan akan dilepas. Hub Calvin Klein yang berada di Italia pun juga akan ditutup. Kabar inipun ada hubungannya dengan kepergian Raf Simons selaku direktur kreatif Calvin Klein pada akhir 2018. Raf Simons mengakhiri kontraknya bersama Calvin Klein lebih cepat delapan bulan dari seharusnya.
Raf Simons mengubah nama bisnis dari Calvin Klein Colletion menjadi Calvin Klein 205W39NYC. Nama tersebut diubah karena investor merasa kecewa dengan pengembalian investasi yang dilakukan Calvin Klein terbilang sedikit. Barulan setelah itu perlahan namun pasti, Calvin Klein mendapatkan pendapatan yang pasti pada 2016.
Sehubungan dengan tutupnya lini ready to wear, Calvin Klein mengungkapkan bahwa lini busananya ini selalu menjadi usaha yang mahal. Terjadi penurunan pendapatan yang membuat perusahaan tersebut merugi.
Pada Januari lalu, Calvin Klein mengungkapkan rencananya untuk menutup tokonya di 654 Mdadion Avenue dan tidak akan tampil di New York Fashion Week 2019.