Tradisi Angpao Lebaran China di Indonesia: Sejarah dan Maknanya
Salah satu tradisi yang sangat melekat dalam masyarakat Tionghoa saat perayaan Lebaran di Indonesia adalah pemberian angpao. Angpao merupakan amplop merah yang berisi uang tunai yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak-anak atau orang yang belum menikah. Tradisi ini sudah menjadi budaya dalam masyarakat Tionghoa sejak sekitar awal abad ke-19. Namun, tahukah Anda sejarah dan makna di balik tradisi angpao Lebaran China?
Sejarah Tradisi Angpao Lebaran China
Dalam budaya Tionghoa, angpao atau hongbao merupakan amplop merah yang berisi uang tunai yang diberikan pada berbagai kesempatan seperti pernikahan, ulang tahun, kelulusan sekolah, dan lain-lain. Namun, angpao juga menjadi bagian penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek dan Lebaran China.
Menurut legenda, ada seorang monster buas bernama Nian yang muncul pada malam Tahun Baru dan memakan manusia yang lewat. Namun, Nian memiliki ketakutan pada warna merah dan suara keras sehingga orang-orang membuat kertas merah dan menyalakan petasan untuk mengusirnya. Seiring waktu, tradisi memberikan uang dalam amplop merah yang berwarna merah menjadi populer di kalangan masyarakat Tionghoa sebagai simbol keberuntungan dan keberhasilan.
Sementara itu, tradisi angpao Lebaran China sendiri pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh para imigran Tionghoa yang tinggal di sini. Sejak dahulu kala, orang Tionghoa di Indonesia sudah berbaur dengan masyarakat lokal, sehingga tradisi ini juga diadopsi oleh masyarakat Indonesia secara umum.
Makna Tradisi Angpao Lebaran China
Pemberian angpao Lebaran China memiliki beberapa makna yang melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan. Berikut ini beberapa makna:
1. Simbol keberuntungan
Tradisi memberikan uang dalam amplop merah pada saat perayaan Lebaran China dipercaya dapat memberikan keberuntungan bagi penerima. Warna merah pada amplop melambangkan kejayaan, kemakmuran, dan keberuntungan. Semoga penerima angpao Lebaran China akan mendapatkan keberuntungan dan kesuksesan dalam hidupnya.
2. Simbol kedewasaan
Tradisi memberikan angpao Lebaran China juga melambangkan kedewasaan dan tanggung jawab. Orang dewasa memberikan uang dan nasihat pada anak-anak yang masih belum dewasa tentang pentingnya berhemat, berbagi, dan saling membantu dalam keluarga.
3. Simbol kebahagiaan
Selain memberikan keberuntungan dan kedewasaan, pemberian angpao Lebaran China juga dianggap sebagai tanda kasih sayang, persahabatan, dan kebahagiaan. Mungkin bagi sebagian dari kita, menerima uang sebagai hadiah atau kado terlihat sederhana, tetapi bagi masyarakat Tionghoa, angpao mempunyai makna yang sangat penting, yaitu sebagai simbol kasih sayang dan kebahagiaan.
FAQS (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apakah angpao hanya dapat diberikan pada perayaan Lebaran China saja?
Tidak. Tradisi memberikan angpao dapat dilakukan pada berbagai kesempatan seperti pernikahan, ulang tahun, kelulusan sekolah, dan lain-lain.
2. Bagaimana cara membersihkan angpao sebelum memberikannya pada orang lain?
Sebaiknya angpao dijaga agar tetap bersih, rapi, dan bagus. Sebelum memberikannya pada orang lain, pastikan angpao sudah dicetak dengan barangkali bentuk cetak dan tulisannya jelas terbaca. Jangan lupa untuk membersihkan angpao dengan kain kering dan halus sebelum diberikan.
3. Apakah ada batasan usia untuk menerima angpao?
Biasanya, angpao diberikan pada anak-anak atau orang yang belum menikah. Namun, dalam beberapa kasus, orang dewasa juga masih dapat menerima angpao pada perayaan tertentu.
4. Apakah jumlah uang dalam angpao harus tetap?
Tidak. Jumlah uang dalam angpao dapat bervariasi tergantung pada kondisi dan kemampuan keuangan yang dimiliki oleh pemberi. Namun, sebaiknya tidak memberikan uang yang terlalu sedikit agar tidak mengurangi makna dan nilai dari angpao itu sendiri.
5. Apakah pemberian angpao wajib dilakukan pada perayaan Lebaran China?
Tidak. Pemberian angpao pada perayaan Lebaran China atau Tahun Baru Imlek tidak wajib dilakukan. Namun, tradisi memberikan angpao menjadi bagian yang melekat dalam budaya Tionghoa. Banyak orang Tionghoa yang melaksanakan tradisi pemberian angpao pada saat perayaan ini sebagai bentuk ungkapan kasih sayang dan kebahagiaan.