Amplop Angpao Lebaran, Tradisi yang Tak Boleh Hilang

Amplop Angpao Lebaran, Tradisi yang Tak Boleh Hilang

Ketika Lebaran tiba, berbagai tradisi unik dan menarik muncul di mana-mana. Salah satunya adalah tradisi Amplop Angpao Lebaran. Tradisi ini sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia, terutama yang beragama Islam. Sebenarnya, apa itu Amplop Angpao Lebaran dan bagaimana sejarahnya? Bagaimana mempersiapkannya dan bagaimana cara memberikannya? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

Amplop Angpao Lebaran, Apa Itu?

Amplop Angpao Lebaran adalah amplop kecil berisi uang yang diberikan kepada anak-anak dan orang yang masih lajang oleh keluarga atau kerabat sebagai ucapan selamat Lebaran. Uang yang diberikan dalam amplop angpao biasanya berupa uang tunai dalam nominal yang bervariasi, tergantung pada status orang yang diberi. Dalam kebudayaan Jawa, Amplop Angpao Lebaran dikenal dengan sebutan “para wèdok”.

Sejarah Amplop Angpao Lebaran

Sejarah Amplop Angpao Lebaran tidak bisa dipastikan secara pasti. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa tradisi ini berasal dari Tiongkok. Di sana, Amplop Angpao biasa diberikan selama perayaan Cap Go Meh, yaitu hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek. Amplop ini diisi dengan uang tunai dan diberikan kepada anak-anak sebagai tanda kasih sayang dan harapan untuk masa depan yang baik.

Dalam budaya Indonesia, tradisi Amplop Angpao Lebaran dimulai sejak zaman kolonial Belanda. Pada saat itu, pemerintah kolonial mengadakan pesta kecil di mana mereka memberikan hadiah uang kepada anggota keluarga para pekerja Indonesia yang bekerja di perusahaan-perusahaan Belanda. Dalam perkembangannya, tradisi ini pun mulai dilakukan oleh masyarakat Indonesia selama perayaan Lebaran hingga sekarang.

Menyiapkan Amplop Angpao Lebaran

Mempersiapkan Amplop Angpao Lebaran tidaklah sulit. Biasanya, Amplop Angpao Lebaran yang sudah jadi sudah tersedia di toko oleh-oleh di sekitar tempat tinggal kita. Jika Anda ingin memberikan Amplop Angpao Lebaran yang lebih kreatif dan pribadi, Anda juga dapat membuatnya sendiri. Langkah-langkah berikut dapat diikuti.

1. Siapkan kertas merah atau hijau muda.

2. Potong kertas menjadi ukuran sekitar 20 cm x 20 cm.

3. Lipat kertas menjadi tiga bagian, lalu dijahit dengan benang atau dijepit dengan kancing.

4. Lipat bagian depan dan belakang sedikit lebih ke dalam, agar dapat dimasukkan uang.

5. Beri hiasan yang sesuai dengan selera.

Cara Memberikan Amplop Angpao Lebaran

Amplop Angpao Lebaran biasanya diberikan kepada anak-anak dan orang yang belum menikah. Namun, dalam beberapa kasus, orang dewasa yang masih bekerja juga diberikan Amplop Angpao Lebaran sebagai tanda kasih sayang. Pelajari cara memberikan Amplop Angpao Lebaran dengan benar agar sesuai dengan adat dan norma yang berlaku.

1. Berikan Amplop Angpao Lebaran dengan tangan kanan.

2. Berikan Amplop Angpao Lebaran saat bertemu dengan orang yang bersangkutan.

3. Berikan Amplop Angpao Lebaran dengan sopan dan ramah.

4. Uang yang berada di dalam Amplop Angpao Lebaran sebaiknya jangan bersifat ganjil atau bernilai nol. Ini untuk menghindari kesan kurang sopan.

5. Jangan memberikan Amplop Angpao Lebaran jika tidak mampu, karena Amplop Angpao Lebaran tidaklah wajib.

FAQs

1.  Siapakah yang diberikan Amplop Angpao Lebaran?
Amplop Angpao biasanya diberikan kepada anak-anak dan orang yang belum menikah. Namun, dalam beberapa kasus, orang dewasa yang masih bekerja juga diberikan Amplop Angpao Lebaran sebagai tanda kasih sayang.

2. Berapa nominal uang yang harus dimasukkan ke dalam Amplop Angpao Lebaran?
Nominal uang yang dimasukkan ke dalam Amplop Angpao Lebaran bervariasi, tergantung pada status orang yang diberi. Biarkan individu memberikan jumlah uang yang mereka merasa nyaman dengan uang mereka.

3. Dapatkah Amplop Angpao Lebaran dibuat sendiri?
Ya, dapat! Amplop Angpao Lebaran yang indah dan menarik dapat dibuat sendiri dengan mengikuti beberapa langkah sederhana yang dapat ditemukan di artikel ini.

4. Apakah pihak kesekian yang harus memberikan Amplop Angpao Lebaran?
Tidak, Amplop Angpao Lebaran tidaklah wajib. Namun, tradisi ini adalah bentuk kasih sayang dan rasa bergembira selama perayaan Lebaran yang dapat menjadi pengalaman yang positif bagi banyak orang.