Tradisi Angpao Lebaran: Memberikan Kesenangan di Hari Raya Idul Fitri

Tradisi Angpao Lebaran: Memberikan Kesenangan di Hari Raya Idul Fitri

Idul Fitri atau yang juga dikenal sebagai Lebaran merupakan hari yang sangat spesial bagi umat Muslim di seluruh dunia. Ini adalah waktu yang tepat untuk berbagi kebahagiaan dan saling memberikan hadiah. Salah satu tradisi yang menyenangkan di Hari Raya Idul Fitri adalah memberikan angpao atau amplop berisi uang kepada keluarga, teman, atau kerabat.

Pemberian angpao saat Lebaran sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan sejak lama. Selain memberikan kebahagiaan, angpao juga dianggap sebagai tanda besar cinta dan kasih sayang. Dalam tradisi ini, tidak ada perbedaan antara anak dan dewasa dalam menerima angpao, semua orang bisa mendapatkan angpao jika mereka berkunjung ke rumah saudara atau teman.

Meskipun penggunaan angpao kurang umum di negara-negara non-Muslim, itu sudah menjadi bagian penting dari perayaan Lebaran di seluruh Indonesia. Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang tradisi angpao Lebaran, inilah beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui.

Sejarah Angpao Lebaran

Angpao merupakan kebiasaan kuno yang berasal dari China. Menurut legenda, sebuah monster mitos yang disebut Nian, akan muncul setiap malam tahun baru untuk menyerang dan memakan penduduk desa. Namun, setiap kali Nian datang, orang-orang akan menggantungkan kertas merah di pintu-pintu mereka dan membakar kembang api untuk mengusir monster itu.

Suatu ketika seorang wanita tua memberikan sepasang kain merah dengan uang di dalamnya kepada anak-anak desa untuk mengusir Nian. Dari situlah, angpao atau amplop berisi uang lahir sebagai tanda terima kasih dan dianggap sebagai simbol keberuntungan, kekayaan, dan kebahagiaan.

Berkembangnya tradisi Kebiasaan ini kemudian menyebar ke Asia Tenggara dan menjadi salah satu tradisi penting dalam perayaan Lebaran di Indonesia.

Cara Memberikan Angpao

Tradisi memberikan angpao pada hari Lebaran biasanya dilakukan kepada keluarga, tetangga, dan teman. Pemberian angpao biasanya dilakukan setelah Sholat Idul Fitri, saat keluarga berkumpul untuk bersalam-salaman. Angpao kemudian diserahkan dengan tangan kanan kepada orang yang lebih tua atau yang dihormati.

Biasanya, angpao diberikan oleh orang dewasa kepada anak-anak sebagai tanda cinta dan kasih sayang. Namun, orang dewasa juga dapat menerima angpao dari orang lain sesuai dengan tradisi yang dipraktikkan.

Nilai Angpao

Nilai angpao dapat bervariasi tergantung pada penghasilan seseorang. Angpao untuk anak kecil biasanya berupa uang receh atau uang lima ribu rupiah. Sedangkan untuk orang dewasa, nilainya bisa jauh lebih tinggi.

Tidak ada aturan yang kaku tentang jumlah uang yang harus dimasukkan ke dalam angpao. Namun, disarankan agar angpao itu tidak terlalu besar atau terlalu kecil, sesuai dengan kemampuan Anda.

FAQs (Tanya Jawab)

Q: Apakah angpao hanya diberikan pada Lebaran?
A: Tidak, angpao juga diberikan pada acara pernikahan, ulang tahun, atau acara lain yang dianggap penting.

Q: Apa arti angpao?
A: Angpao dianggap sebagai simbol keberuntungan, kekayaan, dan kebahagiaan.

Q: Siapa yang menerima angpao?
A: Semua orang, baik anak-anak maupun orang dewasa, dapat menerima angpao. Namun, biasanya angpao diberikan oleh orang dewasa pada anak-anak.

Q: Berapa besar angpao yang harus saya berikan?
A: Tidak ada aturan yang kaku tentang jumlah uang yang harus dimasukkan ke dalam angpao. Namun, disarankan agar angpao itu tidak terlalu besar atau terlalu kecil, sesuai dengan kemampuan Anda.

Q: Apakah ada aturan khusus dalam memberikan angpao?
A: Ada beberapa aturan. Misalnya, angpao harus diserahkan dengan tangan kanan dan dihormati kepada orang yang lebih tua atau yang dihormati.